encyclopedistwhitely.com – Pada hari Minggu, 2 Februari 2025, sebuah tragedi mengejutkan terjadi di perairan Maluku Utara. Sebuah speedboat milik Basarnas Ternate yang sedang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) mengalami ledakan hebat. Insiden ini mengakibatkan tiga orang tewas, tujuh lainnya luka-luka, dan seorang jurnalis hilang. Jurnalis yang hilang tersebut adalah Sahril Helmi, seorang reporter dari Metro TV.
Speedboat tersebut sedang dalam misi untuk mengevakuasi nelayan yang hilang di perairan Maluku Utara. Namun, tak lama setelah berangkat, ledakan terjadi dan membuat speedboat tersebut terbakar. Tim SAR segera melakukan evakuasi terhadap korban, namun Sahril Helmi tidak ditemukan di lokasi kejadian.
Setelah beberapa hari melakukan pencarian, tim gabungan SAR akhirnya menemukan jenazah Sahril Helmi di Pantai Desa Sabatang, Kecamatan Bacan Timur Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan. Jenazah ditemukan pada pagi hari sekitar pukul 10:00 WIT. Saat ditemukan, kondisi jenazah sudah membusuk, sehingga tim dokter kepolisian (Dokpol) dan Inafis Polres Halmahera Selatan mengalami kesulitan dalam proses identifikasi awal.
Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Karo Penmas Divisi Humas Polri, mengatakan bahwa jenazah yang ditemukan mengenakan kaos hitam bertuliskan ‘WAPENA MALUKU UTARA’. Proses identifikasi lebih lanjut dilakukan di RSUD Labuha menggunakan metode post-mortem dan ante-mortem, termasuk pemeriksaan tinggi badan, kartu identitas, bekas luka, susunan gigi, dan pakaian terakhir yang dikenakan korban.
Keluarga Sahril Helmi saat ini sedang dalam perjalanan menuju Halmahera Selatan untuk menunggu hasil identifikasi resmi. Polri berjanji akan terus memberikan informasi terbaru mengenai perkembangan proses identifikasi ini.
Tragedi ledakan speedboat di Maluku Utara ini menjadi perhatian publik dan mengingatkan kita akan risiko slot bet 200 yang dihadapi oleh para petugas SAR dan jurnalis dalam menjalankan tugasnya. Semoga proses identifikasi dan penyerahan jenazah kepada keluarga dapat berjalan lancar, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.